
Metaverse dan Masa Depan Dunia Digital
Metaverse atau Meta Semesta dalam bahasa Indonesia nya dalam terjemahan bebas wikipedia adalah bagian Internet dari realitas virtual bersama yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata dalam dunia internet tahap kedua. Meta semesta dalam arti yang lebih luas mungkin tidak hanya merujuk pada lingkungan virtual yang dioperasikan oleh perusahaan media sosial tetapi seluruh spektrum realitas berimbuh.
Istilah ini muncul pada awal 1990-an, dan dikritik sebagai metode membangun hubungan masyarakat dengan menggunakan konsep spekulatif, “berlebihan” murni berdasarkan teknologi yang ada. Sementara dianut oleh beberapa perusahaan teknologi seperti Facebook, Microsoft dan lain-lain, kekhawatiran tentang dampak pada masyarakat modern ketika semua interaksi orang ke orang secara efektif otonom. Singkatnya, Metaverse adalah ruang virtual yang dapat diciptakan dan dijelajahi dengan pengguna lain tanpa bertemu di ruang yang sama.
Istilah ini pertama kali diungkapkan dalam novel fiksi ilmiah Neal Stephenson tahun 1992, Snow Crash, di mana manusia, sebagai avatar, berinteraksi satu sama lain dan agen perangkat lunak, dalam ruang virtual tiga dimensi yang menggunakan metafora dunia nyata. Stephenson menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan penerus berbasis realitas maya ke Internet. Konsep yang mirip dengan Meta semesta telah muncul dengan berbagai nama dalam genre fiksi cyberpunk sejak 1981 dalam novel True Names karya Vernor Vinge. Stephenson menyatakan dalam epilog kisah Snow Crash bahwa setelah menyelesaikan novel dia belajar tentang Habitat, MMORPG awal yang menyerupai Meta semesta.

Dengan adanya metaverse, memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat atau melihat karya seni dan mencoba pakaian digital untuk dibeli dan masih banyak hal lainnya yang biasanya kita lakuakn di dunia nyata.
Facebook sendiri telah mengembangkan dan meluncurkan software meeting untuk perusahaannya yang disebut Horizon Workrooms dan dapat digunakan dengan headset Oculus VR-nya. Dengan mempergunakan headset yang berharga USD 300 lebih ini, membuat kita memperoleh pengalaman metaverse paling mutakhir di luar jangkauan pemikiran orang-orang.
Menurut Zuckerberg, banyak pengalaman metaverse yang akan hadir di sekitar untuk menciptakan kemampuan berteleportasi dari satu pengalaman ke pengalaman lainnya. Perusahaan-perusahaan teknologi harus mencari cara untuk bisa menghubungkan platform online mereka satu sama lainnya.